Risiko Beracun, Hindari Buang Baterai Bekas Sembarangan!
Tanpa disadari, banyak barang elektronik di rumah kita yang menggunakan baterai, mulai dari remote televisi, jam dinding, ponsel, jam tangan, laptop, dan lain sebagainya. Baterai merupakan salah satu barang elektronik yang dapat habis dipakai dengan durasi penggunaan tidak terlalu panjang. Selain itu, baterai juga dijual di mana-mana. Tak heran jika limbah baterai bekas sangat mudah untuk ditemukan.
Kebanyakan masyarakat hanya membuang baterai bekas pakai di tempat sampah atau malah membuangnya sembarangan. Bahkan sejumlah orang mungkin hanya menumpuknya secara asal-asalan di dalam laci. Padahal, tahukah Anda bahwa baterai bekas merupakan salah satu limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)?
Baterai bekas termasuk sampah B3
Baterai terbagi ke dalam dua jenis utama, yaitu baterai primer sekali pakai dan baterai sekunder yang bisa diisi ulang. Dalam kedua jenis baterai ini terkandung logam berat yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Penggunaan merkuri dalam produksi baterai memang telah berkurang, namun produksi baterai masih bergantung pada bahan-bahan berbahaya lainnya.
Baterai primer mengandung unsur Zinc-carbon, campuran MnO2 (Mangan Dioksida), serbuk karbon, dan NH4Cl(Ammonium Klorida). Sedangkan dalam baterai sekunder terkandung kadmium, nikel, lithium ion dan alkaline (potassium hidroksida). Bahan-bahan tersebutlah yang membuat baterai bekas termasuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3.
Jangan membuang baterai bekas sembarangan
Sesuai dengan penjelasan pada poin sebelumnya, kandungan berbahaya yang ada dalam baterai bekas membuatnya tidak boleh dibuang sembarangan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap baterai bekas bisa dibuang bersamaan dengan sampah lainnya. Padahal hal ini dapat berakibat buruk bagi lingkungan dan kesehatan kita.
- Dampak terhadap lingkungan
Dilansir dari Bbc.com, sebuah eksperimen dilakukan seseorang bernama RJ untuk membuktikan bahaya baterai bekas. RJ menanam baterai di dalam tumbuhan dan membandingkannya dengan tumbuhan yang tidak ditanami baterai. Satu minggu kemudian, hasilnya terlihat jelas. Tumbuhan yang tidak ditanami baterai masih terlihat hijau dan segar, sedangkan tumbuhan yang ditanami baterai menjadi lebih layu.
Melalui eksperimen tersebut, dapat dilihat bahwa kandungan di dalam baterai bekas menyerap ke dalam tanah dan merusak tumbuhan yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, mulai sekarang Anda perlu memperhatikan pembuangan salah satu limbah B3 ini.
- Dampak terhadap kesehatan
Salah satu kandungan logam di dalam baterai yang mencemari lingkungan dan berbahaya bagi Kesehatan adalah kadmium, merkuri, dan lithium. . Ketika baterai berada di dalam tanah, konsentrasi kadmium dan merkuri dapat meningkat dan bisa diserap oleh tanaman. Pada akhirnya, kandungan tersebut dapat memasuki rantai makanan.
Keracunan logam kadmium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, kehilangan sel darah merah, gangguan lambung, hingga kerapuhan tulang. Kadmium juga dianggap berbahaya karena elemen kadmium merupakan senyawa karsinogenik. Sedangkan merkuri dapat berefek pada kesehatan manusia, terutama berkaitan dengan sistem syaraf yang sangat sensitif.
Di sisi lain, baterai sekunder seperti yang sering digunakan pada ponsel atau gadget lainnya mengandung unsur kimia lithium yang mudah bereaksi terhadap oksigen, air, atau guncangan. Ada pula unsur timah dan asam sulfat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Jika terhirup akan menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan otak, bahkan impotensi. Pada perempuan, bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin.
Cara tepat membuang sampah baterai bekas
Setelah mengetahui bahaya membuang limbah baterai bekas sembarangan, sekarang saatnya Anda membuang baterai bekas dengan benar. Anda bisa mengumpulkannya ke dalam satu wadah khusus dan terpisah dari sampah lain.
Jika Anda tinggal di ibu kota Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki program penjemputan limbah elektronik atau e-Waste yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Anda hanya perlu melakukan registrasi pada situs lingkunganhidup.jakarta.go.id. Pada situs tersebut, Anda akan diarahkan untuk mengisi formulir digital dan melengkapinya dengan data nama, wilayah, email, nomor telepon, perkiraan jumlah e-Waste, dan juga jenis e-Waste. Sampah yang sudah diambil kemudian akan diproses ke pihak ketiga.
Apabila usaha Anda menghasilkan limbah elektronik, Anda dapat menghubungi Arah melalui nomor 081311116800 untuk kerjasama pengelolaan limbah B3 yang baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Dengan perizinan yang lengkap, ARAH dapat dipercaya untuk mengelola limbah B3 secara aman.