Jangan Buang Kaleng Aerosol Sembangan, Ikuti Cara-cara Ini
Aerosol adalah partikel kecil padat dan/atau cair yang tersuspensi dalam gas. Ukuran partikel dalam aerosol berkisar dari sekitar 0,001 sampai 100 mikron. Biasanya, cairan bertekanan tersebut disimpan dalam kaleng yang dilengkapi dengan katup/nozzle untuk membantu mengubah cairan menjadi gas. Caranya adalah dengan memanfaatkan propellant yang berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan produk dari kaleng, dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah produk ke bentuk fisik yang diinginkan.
Propellant pada kaleng aerosol ada bermacam-macam jenisnya. Diperkirakan bahwa penghentian penggunaan CFC (Chlorofluorocarbons) sekarang mencapai 90%, menyiratkan bahwa 10% tersebut masih menyebabkan kerusakan lingkungan. Pengganti CFC yang paling umum digunakan yaitu n-butana, propana, dan isobutana yang merupakan campuran hidrokarbon yang mudah menguap. Senyawa inilah yang kemudian membuat kaleng aerosol perlu penanganan khusus dalam pengolahannya. Seperti apa cara tepat membuang kaleng aerosol? Simak penjelasannya berikut ini.
Kaleng aerosol termasuk limbah B3
Limbah B3 merupakan jenis limbah yang membahayakan lingkungan dan kelangsungan makhluk hidup karena kandungan senyawa di dalamnya bisa menjadi zat pencemar.
Beberapa contoh produk aerosol yang mengandung B3 yaitu produk obat serangga, produk cat, produk pengharum ruangan, produk desinfektan dan produk anti kerak.
Kaleng aerosol yang sudah tidak terpakai termasuk dalam kategori limbah B3 ini. Aerosol bebas CFC pun masih mengandung senyawa organik yang mudah menguap. Nah, senyawa ini ternyata berbahaya bagi lingkungan karena bisa merusak ozon. Padahal, penipisan ozon bisa meningkatkan level radiasi sinar UV yang berbahaya bagi kesehatan. Disisi lain, propelan yang digunakan dalam kaleng aerosol bersifat mudah terbakar dan dapat menyebabkan ledakan.
Bisa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan
Untuk itulah, pengelolaan kaleng aerosol bekas tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika asal dibuang ke tempat sampah, sisa-sisa senyawa di dalam kaleng bisa mencemari lingkungan. Selain membuat lapisan ozon menipis, beberapa produk aerosol juga dapat mempengaruhi kesehatan, misalnya desinfektan antibakteri yang mengandung quaternary ammonium compounds. Menurut The Environmental Protection Agency bahan tersebut dapat mengiritasi paru-paru, kulit dan mata.
Cara tepat membuang kaleng aerosol
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka kaleng aerosol bekas harus dibuang dengan benar. Ya, Anda tidak bisa sembarangan membuang kaleng yang mengandung CFC maupun propelan lainnya. Cara tepat membuang kaleng aerosol adalah sebagai berikut.
- Pastikan dulu kaleng sudah kosong
Sebelum membuang, pastikan kaleng aerosol sudah benar-benar kosong. Coba tekan bagian nozzle, jika tidak ada produk yang keluar dan tutupnya pun tidak tersumbat, artinya kaleng memang sudah kosong. Anda juga bisa mengocok kaleng untuk memastikan. Kaleng yang masih berisi produk biasanya akan terasa lebih berat dan tidak mengeluarkan suara berisik.
- Jangan ubah kaleng
Saat membuang kaleng, Anda tidak perlu mengubah bentuknya. Pastikan bentuk kaleng tetap utuh apa adanya. Mengapa demikian? Kaleng aerosol merupakan kaleng bertekanan, sehingga mengubah bentuk kaleng akan membuat tekanan tersebut terganggu dan menimbulkan ledakan.
Selain tidak mengubah kaleng, hindari meletakkan kaleng di dekat sumber panas seperti kompor atau sinar matahari langsung. Panas akan meningkatkan tekanan di dalam kaleng sehingga dapat memicu ledakan.
- Periksa isi kaleng
Langkah selanjutnya adalah memeriksa isi kaleng. Beberapa kaleng aerosol sekarang memang tidak menggunakan CFC, namun tidak ada salahnya juga untuk berhati-hati. Cek daftar kandungan produk pada kemasan kaleng untuk memastikan tidak ada unsur zat berbahaya di dalamnya. Coba perhatikan kemasan kaleng, biasanya tercantum petunjuk pengolahan atau cara membuang yang benar. Anda bisa mengikuti petunjuk tersebut.
- Serahkan kepada pengelola limbah B3
Jika Anda merasa ragu atau belum tahu cara yang tepat untuk mengolah limbah B3 seperti kaleng aerosol, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional seperti ARAH. Melalui ARAH, Anda bisa mengelola limbah B3, termasuk kaleng aerosol dengan aman tanpa mencemari lingkungan.
ARAH menyediakan layanan Ecoprime yang menawarkan beragam solusi penanganan limbah komersial mulai dari pengemasan, pengangkutan, sampai dengan pengolahan di sarana pengolah berizin dari KLHK.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kaleng aerosol tidak boleh dibuang sembarangan. Jika Anda masih merasa ragu untuk mengolah sampah kaleng secara mandiri, jangan ragu untuk menghubungi ARAH. Pengelolaan limbah komersial melalui ARAH dilakukan secara profesional sehingga mengurangi risiko kontaminasi dan tentunya melindungi keselamatan Anda. Klik di sini untuk terhubung langsung dengan tim ARAH!